Semarang-Menjadi sekolah literat menjadi idaman setiap sekolah. Termasuk di dalamnya adalah Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Hidayatullah Semarang. Yayasan Islam Abul Yatama, yang berdiri pada tanggal 23 Juni 1984 ini, membawahi Taman Kanak-Kanak (TK), TPQ, SD, SMP, dan SMA, terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program literasi. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggelar pelatihan menulis berita dan opini yang menghadirkan Bapak Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 10 Semarang, sebagai narasumber. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 3 Agustus 2022, mulai pukul 08.00 WIB di aula lantai 3 Gedung Yayasan, Jalan Cemara Raya, Padangsari, Kota Semarang.
Hadir dalam pelatihan tersebut Direktur LPI Hidayatullah, Bapak Suprapto Haris Setiawan, S.Ag., beserta segenap pengurus yayasan dan manajemen sekolah dari SD, SMP, dan SMA Hidayatullah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis para pengelola sekolah, sehingga dapat menghasilkan konten berkualitas untuk website sekolah. Dalam sambutan pembukaannya, Direktur LPI Hidayatullah mengucapkan terima kasih atas kehadiran narasumber dan menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan manfaat besar bagi peserta.
“Kami membutuhkan tambahan ilmu untuk membuat tulisan, khususnya bagaimana tips mewujudkan keberanian untuk menulis. Nantinya, setiap pengurus yayasan dan manajemen sekolah diharapkan dapat menghasilkan artikel untuk diterbitkan di website sekolah,” ujar Ustad Haris. Sambutan ini disambut antusias oleh peserta yang hadir, mengingat pentingnya literasi dalam mendukung visi misi sekolah sebagai pusat pendidikan yang unggul dan inspiratif.
Dalam paparannya, Ardan Sirodjuddin berbagi tips menulis berita dan opini secara mudah. Dengan pengalamannya memunculkan Gerakan Guru Menulis di SMKN 10 Semarang, beliau memberikan contoh-contoh praktis yang dapat langsung diaplikasikan oleh peserta. “Menulis itu sebenarnya mudah, asalkan kita memiliki keberanian untuk memulai. Kuncinya adalah konsistensi dan kemauan untuk terus belajar,” ujar Ardan. Ia juga menekankan pentingnya menulis sebagai sarana untuk mendokumentasikan ide, gagasan, dan pengalaman, sehingga dapat menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Selain teori, pelatihan ini juga diisi dengan sesi praktik menulis langsung. Peserta diajak untuk membuat berita singkat dan opini berdasarkan tema yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan menulis sekaligus membangun kepercayaan diri peserta. “Dengan praktik langsung, peserta dapat merasakan proses menulis secara nyata dan menemukan gaya mereka sendiri,” tambah Ardan.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari para peserta. Kepala SMA Hidayatullah, Etik Ningsih, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan rekan-rekan guru. “Selama ini, kami sering merasa kesulitan untuk memulai menulis. Namun, setelah mengikuti pelatihan ini, saya merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk mulai menulis,” ujarnya.
Pelatihan ini tidak hanya sekadar meningkatkan kemampuan menulis, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan berbagi pengalaman antar-pengelola sekolah. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun budaya literasi di lingkungan LPI Hidayatullah Semarang. Dengan meningkatnya kemampuan menulis, diharapkan website sekolah dapat menjadi sarana informasi yang efektif dan inspiratif bagi masyarakat luas.
Sebagai penutup, Ardan Sirodjuddin berpesan agar semangat menulis tidak berhenti setelah pelatihan ini selesai. “Menulis adalah proses yang terus-menerus. Semakin sering kita menulis, semakin baik hasilnya. Mari kita jadikan menulis sebagai bagian dari budaya sekolah,” pungkasnya. Dengan semangat ini, LPI Hidayatullah Semarang siap melangkah maju menjadi sekolah literat yang membanggakan dan menginspirasi.