Sabtu, 11-10-2025
  • Website Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan Sahabat
  • Website Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan Sahabat

SMKN 10 Semarang Buktikan Persiapan Matang SNBP Bisa Hindari Kesalahan Fatal

Diterbitkan : Rabu, 5 Februari 2025

Sebanyak 113 siswa kelas 12 sebuah SMA Negeri di Provinsi Kalimantan Barat melakukan aksi protes di sekolah pada 3 Februari 2025. Mereka meluapkan kekecewaan akibat kegagalan sekolah dalam menginput data mereka untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ajaran 2024-2025. Kesalahan ini membuat mereka kehilangan kesempatan untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi yang sudah mereka persiapkan sejak lama.

Pihak sekolah mengakui bahwa kesalahan ini terjadi karena human error dalam proses penginputan data siswa. Kelalaian ini berdampak besar bagi para siswa yang telah bekerja keras sejak kelas 10 untuk memenuhi kriteria SNBP. Mereka merasa usaha dan perjuangan mereka sia-sia karena kehilangan peluang emas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa harus mengikuti tes seleksi tambahan.

Selain siswa, para orang tua juga ikut bersuara atas kejadian ini. Mereka kecewa dan menuntut agar kepala sekolah serta wakil kepala sekolah bidang kurikulum dimutasi sebagai bentuk tanggung jawab atas kelalaian tersebut. Mereka menilai bahwa kesalahan ini bukan sekadar kelalaian teknis, tetapi juga bentuk pengabaian terhadap masa depan anak-anak mereka.

Di tempat lain, kejadian serupa juga terjadi di sebuah SMA Negeri di Provinsi Jawa Barat. Ratusan siswa kelas 12 bersama orang tua mereka menggelar aksi protes pada tanggal yang sama. Mereka merasa dirugikan karena sekolah diduga gagal menyelesaikan pendaftaran akun SNPMB untuk SNBP. Pihak sekolah mengklaim bahwa mereka telah mengikuti prosedur yang ditetapkan, namun ada kendala yang tidak terduga.

Kendala ini muncul ketika 30 siswa jurusan IPS mengundurkan diri pada 30-31 Januari 2025, sehingga menyebabkan slot kosong. Sekolah berupaya mengakomodasi siswa lain untuk mengisi slot tersebut, namun prosesnya memakan waktu. Sayangnya, finalisasi data tidak selesai tepat waktu, sehingga pendaftaran ditutup sebelum seluruh proses bisa diselesaikan.

Kasus ini menjadi perbincangan luas di media sosial. Banyak siswa mengungkapkan keluhan mereka di Twitter dan TikTok, yang kemudian menjadi viral. Sebagian besar warganet bersimpati dengan para siswa dan mengkritik kelalaian pihak sekolah.

Namun, tidak semua sekolah mengalami masalah yang sama. SMKN 10 Semarang sebagai salah satu sekolah yang mengikuti SNBP jauh-jauh hari sudah mempersiapkan dengan baik. Program Kawal Kuliah dijalankan dengan melibatkan banyak pihak. Tim bekerja berlandaskan surat keputusan kepala sekolah. Tim yang terlibat meliputi Ketua, Sekretaris, Tim Kurikulum, Tim BK, Ketua Jurusan dan sekretaris jurusan, Wali Kelas XII dan Orang Tua.

Tim Kawal Kuliah kemudian membuat program kerja dan koordinasi yang intens terkait jadwal SNBP. Dengan dipimpin oleh ketua tim, tahapan SNBP 2025 dimulai dari pengumuman kuota sekolah, diikuti dengan masa sanggah kuota sekolah, registrasi akun SNPMB sekolah, serta pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Setelah itu, dilanjutkan dengan registrasi akun SNPMB siswa, pendaftaran SNBP, pengumuman hasil SNBP, dan masa unduh kartu peserta SNBP. Setiap tahapan dikawal dengan ketat agar tidak ada kesalahan yang dapat merugikan siswa.

Alhamdulillah, dengan Program Kawal Kuliah, jumlah siswa SMKN 10 Semarang yang lolos SNBP meningkat secara signifikan. Sebelum adanya program ini, sekolah hanya meloloskan dua siswa. Namun, sejak peluncuran program ini, jumlah siswa yang berhasil lolos meningkat pesat. Pada tahun pertama 2023, jumlah siswa yang diterima melalui SNBP naik menjadi 22 siswa, dan pada tahun 2024 meningkat lagi menjadi 31 siswa.

Kesuksesan program ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang bersyukur karena mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi favorit mereka. Salah satu siswa yang lolos SNBP angkatan 2023 mengirimkan pesan WhatsApp kepada pihak sekolah:

“Assalamu’alaikum Bapak. Saya salah satu yang lolos SNBP angkatan 2023. Di FYP saya, santer terkait kasus sekolah yang terlambat finalisasi sehingga ratusan siswa tidak dapat mengikuti SNBP. Saya teringat Bapak dan guru-guru yang lembur saat itu untuk memastikan data kami tersusun dengan baik. Semoga Bapak sehat selalu. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak. Berkat program ini, saya bisa berkuliah di Universitas Negeri Semarang.”

Pesan ini menggambarkan betapa besar dampak dari persiapan yang matang dan kerja keras para guru dalam memastikan bahwa siswa mereka mendapatkan hak mereka untuk mengikuti SNBP.

Kesuksesan SMKN 10 Semarang dalam mengawal SNBP menjadi bukti bahwa dengan perencanaan yang baik dan koordinasi yang intens, kesalahan seperti yang terjadi di beberapa sekolah lain dapat dihindari. Hal ini menunjukkan pentingnya manajemen data yang cermat dan komitmen dari semua pihak, baik guru, siswa, maupun orang tua, untuk memastikan masa depan akademik siswa tetap terjaga.

Penulis : adminku

Tulisan Lainnya

Sambutan

Dibaca : 480 kali