Jumat, 12-09-2025
  • Website Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan Sahabat
  • Website Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan Sahabat

Pelatihan Pembelajaran Mendalam Hari Kelima, Guru SMK Dalami Implementasi RPP dan Inkuiri Kolaborasi

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Semarang – Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi guru SMK memasuki hari kelima pada Kamis, 4 September 2025. Kegiatan yang berlokasi di SMK Negeri 6 Semarang ini menghadirkan materi Implementasi dan Refleksi Perencanaan Pembelajaran serta Inkuiri Kolaborasi. Dua fasilitator utama, Nika Dewi Indriati, S.Pd., M.Pd., dan Ice Faulia, S.Pd., M.Si., dipercaya menyampaikan materi, dengan dukungan pengarahan dari fasilitator BBPPMPV Seni Budaya, R. Hariyadi Purnomo.

Dalam sesi pertama, Nika Dewi Indriati menekankan pentingnya refleksi guru terhadap praktik perencanaan pembelajaran. Peserta diajak memahami bagaimana perencanaan tidak sekadar formalitas, melainkan instrumen untuk memastikan pembelajaran berjalan efektif. “Melalui instrumen praktik perencanaan pembelajaran mendalam, guru dapat melihat sejauh mana rancangan mereka sudah tepat sasaran, apa kelebihannya, dan di mana perlu perbaikan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan meningkatkan kesadaran guru tentang kualitas rencana yang dibuat serta mendorong pengembangan profesional secara berkelanjutan.

Refleksi yang dilakukan tidak hanya berhenti pada evaluasi, tetapi juga menuntun peserta untuk merumuskan langkah konkret. “Tantangan pasti ada, tetapi dengan analisis yang terstruktur guru bisa mengubah tantangan menjadi peluang. Rencana perbaikan yang terukur akan membuat pembelajaran lebih bermakna,” kata Nika.

Sesi berikutnya dipandu oleh Ice Faulia, yang membahas tentang Inkuiri Kolaborasi. Ia menekankan bahwa siklus inkuiri kolaboratif penting diterapkan dalam konteks pembelajaran mendalam. “Guru tidak bisa lagi berjalan sendiri. Kolaborasi dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan, melaksanakan, hingga merefleksi hasil pembelajaran adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” jelas Ice.

Dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga terlibat dalam simulasi siklus inkuiri kolaboratif. Mereka diajak merancang dan mencoba praktik berdasarkan kasus nyata di sekolah masing-masing. Simulasi tersebut menjadi sarana untuk melatih keterampilan sekaligus membangun budaya refleksi dan kerja sama. “Kami ingin guru merasakan langsung bagaimana proses kolaborasi ini dapat memperkaya praktik pembelajaran di kelas. Pengalaman nyata akan lebih membekas dibandingkan sekadar teori,” tambah Ice.

Sementara itu, R. Hariyadi Purnomo dari BBPPMPV Seni Budaya turut memberikan pembimbingan selama kegiatan. Ia menilai, upaya integrasi antara refleksi perencanaan pembelajaran dengan inkuiri kolaborasi merupakan langkah penting menuju transformasi mutu pendidikan di SMK. “Pelatihan ini bukan hanya membekali guru dengan teknik mengajar, tetapi juga menanamkan kebiasaan reflektif dan kolaboratif. Jika konsisten diterapkan, dampaknya akan terasa langsung pada peningkatan kualitas lulusan SMK,” ujarnya.

Peserta pelatihan pun mengaku mendapatkan banyak wawasan baru. Anis Indri Hastuti dari SMK Negeri 10 Semarang menyebut bahwa kegiatan ini membuka pandangannya tentang pentingnya berbagi pengalaman dengan rekan sejawat. “Biasanya kami fokus pada kelas masing-masing. Lewat inkuiri kolaboratif, kami jadi sadar bahwa bekerja sama dengan guru lain bisa memperkaya solusi atas masalah pembelajaran yang kami hadapi,” ungkapnya.

Hingga hari kelima, rangkaian Pelatihan Pembelajaran Mendalam menunjukkan progres signifikan. Guru tidak hanya memahami teori, tetapi juga memperoleh pengalaman praktis yang dapat diterapkan di sekolah. Dengan bekal ini, mereka diharapkan mampu mengintegrasikan refleksi perencanaan pembelajaran dan kolaborasi dalam praktik sehari-hari.

Kegiatan ini juga menegaskan komitmen untuk membangun profesionalisme guru SMK yang berorientasi pada mutu. Melalui sinergi antara fasilitator, peserta, dan lembaga pendidikan, pelatihan ini menjadi momentum penting bagi transformasi pembelajaran di era yang menuntut kreativitas, kolaborasi, dan keberlanjutan.

Penulis : Dian Primayanto, Peserta Pelatihan PM dari SMK Negeri 10 Semarang

2 Komentar

Antar subandana
Senin, 8 Sep 2025

Semangat luar biasa. Semoga semakin berkualitas pembelajaran disekolah. Mencetak lulusan yg baik. Indonesia menjadi maju

Balas
Helmi Yuhdana H
Senin, 8 Sep 2025

Mantaaabb’s. . . .

Balas

Beri Komentar

Tinggalkan Balasan ke Helmi Yuhdana H Batalkan balasan