Jumat, 12-09-2025
  • Website Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan Sahabat
  • Website Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan Sahabat

Peran Pola Pikir Bertumbuh Dalam Pembelajaran Mendalam

Diterbitkan : Selasa, 1 Juli 2025

Di tengah derasnya arus perubahan zaman, dunia pendidikan menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Era digital, disrupsi teknologi, dan perubahan pola hidup global menuntut lahirnya generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, fleksibel, dan memiliki kapasitas untuk belajar sepanjang hayat. Namun, sistem pendidikan kita masih sering terjebak dalam pembelajaran yang bersifat permukaan—cepat, instan, dan dangkal. Peserta didik didorong mengejar nilai dan target, bukan pemahaman dan makna. Di sinilah pembelajaran mendalam menjadi kebutuhan mutlak. Ia bukan sekadar metode baru, melainkan cara berpikir dan pendekatan yang menghidupkan kembali esensi dari belajar itu sendiri.

Di balik upaya mewujudkan pembelajaran mendalam, terdapat satu kekuatan mental yang bersifat fundamental: pola pikir bertumbuh, atau growth mindset. Konsep ini bukan barang baru, namun dampaknya dalam dunia pendidikan belum sepenuhnya dipahami dan dioptimalkan. Pola pikir bertumbuh adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang tidak bersifat tetap, melainkan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan. Ini adalah fondasi psikologis yang memungkinkan pembelajaran mendalam terjadi. Tanpa pola pikir bertumbuh, upaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih manusiawi dan bermakna akan berjalan pincang. Sebaliknya, dengan menanamkan pola pikir ini sejak awal, kita membuka jalan menuju transformasi pendidikan yang sejati—pembelajaran yang tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan cara hidup.

Perjalanan menuju pembelajaran mendalam perlu diawali dengan membedakan dua pendekatan yang selama ini mendominasi: surface learning dan deep learning. Surface learning atau pembelajaran permukaan berfokus pada hafalan, pengulangan, dan pencapaian hasil jangka pendek. Dalam pendekatan ini, siswa belajar untuk menjawab soal, bukan memahami konsep. Sebaliknya, deep learning atau pembelajaran mendalam melibatkan proses berpikir tingkat tinggi, pemahaman konseptual, penerapan dalam konteks nyata, dan kemampuan untuk merefleksikan pembelajaran secara kritis. Dalam deep learning, siswa tidak hanya mengetahui “apa”, tetapi juga “mengapa” dan “bagaimana”. Mereka menjadi penjelajah pengetahuan, bukan sekadar penghafal informasi.

Di sinilah peran pola pikir bertumbuh menjadi sangat penting. Tanpa pola pikir yang terbuka terhadap tantangan, banyak siswa akan memilih zona nyaman. Mereka akan takut salah, enggan mencoba hal baru, dan menghindari usaha yang intens karena takut terlihat “tidak pintar”. Padahal, justru di balik tantangan dan kesalahan itulah pembelajaran sejati terjadi. Pola pikir bertumbuh mengajak peserta didik untuk keluar dari batas kemampuan saat ini dan masuk ke wilayah perkembangan yang potensial. Ia menanamkan keyakinan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bagian dari proses tumbuh. Dengan pola pikir ini, siswa lebih bersedia mengambil risiko dalam belajar, lebih gigih dalam menghadapi kesulitan, dan lebih reflektif dalam memperbaiki diri.

Pembelajaran mendalam tidak terjadi dalam ruang hampa. Ia membutuhkan kerangka yang utuh dan sistemik. Empat elemen utama menjadi penopangnya: praktik pedagogis, lingkungan pembelajaran, kemitraan pembelajaran, dan pemanfaatan digital. Dalam praktik pedagogis, pola pikir bertumbuh mengubah cara guru mengajar. Guru tidak lagi sekadar mentransfer informasi, melainkan memfasilitasi proses berpikir dan membimbing siswa untuk menjadi pembelajar mandiri. Guru dengan pola pikir bertumbuh juga melihat kesalahan sebagai momen pembelajaran, bukan kegagalan mutlak. Mereka memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendorong eksplorasi.

Lingkungan pembelajaran yang mendukung juga sangat dipengaruhi oleh adanya pola pikir bertumbuh. Ketika kelas menjadi tempat yang aman untuk bertanya, mencoba, gagal, dan belajar kembali, siswa merasa dihargai dan termotivasi. Mereka tidak takut salah, karena tahu bahwa belajar adalah proses, bukan pertunjukan kesempurnaan. Kemitraan pembelajaran yang melibatkan orang tua, komunitas, dan sesama siswa pun lebih efektif ketika semua pihak memiliki pola pikir yang sama: bahwa setiap individu bisa berkembang dengan dukungan yang tepat.

Pemanfaatan digital sebagai bagian dari pembelajaran mendalam pun tidak akan optimal tanpa pola pikir bertumbuh. Teknologi bukan hanya alat bantu visual atau sumber informasi, tetapi juga jendela dunia yang membuka berbagai kemungkinan baru. Namun, untuk memanfaatkan peluang itu, siswa dan guru harus memiliki keberanian untuk mencoba, menjelajah, dan belajar secara mandiri. Pola pikir bertumbuh mendorong keberanian itu, sekaligus membangun literasi digital yang bertanggung jawab.

Pengalaman belajar yang bermakna biasanya berlangsung dalam tiga tahap: memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Tahap pertama, memahami, melibatkan penggalian konsep dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Di sinilah siswa mulai membentuk kerangka berpikir yang kokoh. Tanpa pola pikir bertumbuh, siswa mudah menyerah saat tidak segera memahami sesuatu. Mereka akan berkata, “Ini terlalu sulit,” dan berhenti mencoba. Dengan pola pikir bertumbuh, siswa belajar berkata, “Aku belum mengerti sekarang, tapi aku akan terus mencoba.”

Tahap kedua adalah mengaplikasi, yaitu menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata atau simulasi. Ini adalah tahap di mana siswa diuji untuk menggunakan pemahaman mereka dalam konteks yang lebih luas. Tantangan, kebingungan, bahkan kegagalan akan sering muncul. Pola pikir bertumbuh membantu mereka bertahan, menyusun ulang strategi, dan belajar dari pengalaman. Tahap terakhir adalah refleksi, yaitu proses meninjau kembali apa yang telah dipelajari, bagaimana prosesnya berlangsung, dan bagaimana perasaan mereka selama belajar. Ini adalah tahap yang kerap dilupakan, padahal sangat penting dalam pembelajaran mendalam. Pola pikir bertumbuh membuat siswa berani melihat kembali kekurangannya, memahami progresnya, dan merancang langkah berikutnya dengan lebih percaya diri.

Pembelajaran mendalam juga ditopang oleh tiga prinsip utama: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Pembelajaran yang berkesadaran adalah pembelajaran yang dilakukan dengan niat, perhatian, dan refleksi. Siswa tidak sekadar hadir secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional. Pola pikir bertumbuh melatih kesadaran ini dengan menekankan proses, usaha, dan tujuan pribadi dalam belajar. Pembelajaran yang bermakna terjadi ketika materi yang dipelajari terhubung dengan kehidupan nyata dan relevan dengan pengalaman siswa. Pola pikir bertumbuh membantu siswa melihat keterkaitan ini, karena mereka terdorong untuk mengajukan pertanyaan dan mengeksplorasi hubungan antar gagasan.

Yang tidak kalah penting, pembelajaran harus menggembirakan. Ini bukan berarti pembelajaran selalu ringan atau mudah, tetapi membuat siswa merasa tertantang sekaligus dihargai. Pola pikir bertumbuh menciptakan suasana ini karena ia menekankan bahwa belajar adalah proses berkembang, bukan ajang penilaian. Ketika siswa tidak takut salah, merasa memiliki kendali atas proses belajarnya, dan menikmati perjalanan intelektual mereka, maka belajar menjadi sumber kegembiraan yang otentik.

Dalam konteks kebijakan pendidikan nasional, kita mengenal delapan dimensi Profil Pelajar Pancasila sebagai arah pengembangan karakter dan kompetensi murid Indonesia: keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Menariknya, pola pikir bertumbuh memiliki hubungan erat dengan pembentukan semua dimensi ini. Siswa yang memiliki pola pikir bertumbuh lebih terbuka dalam berkolaborasi, lebih mandiri dalam belajar, dan lebih kritis dalam berpikir. Mereka juga lebih kreatif karena tidak takut gagal saat mencoba ide baru. Dalam aspek keimanan dan ketakwaan, pola pikir bertumbuh membangun kesadaran bahwa manusia terus berkembang dan belajar sepanjang hidupnya, sebuah nilai yang selaras dengan ajaran spiritualitas yang menghargai proses pencarian dan perbaikan diri.

Dalam aspek kewargaan, pola pikir bertumbuh membantu siswa menjadi warga negara yang aktif dan reflektif. Mereka mampu menyuarakan pendapat, menerima perbedaan, dan menyumbang solusi atas persoalan bersama. Dalam hal kesehatan dan komunikasi, pola pikir ini mendorong siswa untuk mengenali emosi mereka, menjaga keseimbangan hidup, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Dengan kata lain, pola pikir bertumbuh bukan hanya membentuk cara belajar, tetapi juga cara menjadi manusia yang utuh.

Pada akhirnya, pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan. Ia mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang. Di tengah tantangan pendidikan masa kini, integrasi pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pembelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Sudah saatnya para pendidik menjadi agen perubahan yang membawa semangat ini ke dalam kelas, ke dalam interaksi dengan siswa, dan ke dalam cara mereka sendiri belajar dan berkembang. Transformasi pendidikan tidak hanya dimulai dari kebijakan besar, tetapi dari satu keyakinan sederhana: setiap murid bisa tumbuh. Maka, mari kita mulai dari sana.

55 Komentar

Elmina
Rabu, 2 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam pembelajaran sangat penting untuk mencapai kesuksesan dan pengembangan diri. Berikut beberapa prinsip pola pikir bertumbuh yang dapat diterapkan dalam pembelajaran:

1. *Percayalah bahwa kemampuan dapat dikembangkan*: Pahami bahwa kecerdasan dan kemampuan dapat ditingkatkan melalui usaha dan pembelajaran.

2. *Terbuka terhadap tantangan*: Lihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai ancaman.

3. *Belajar dari kesalahan*: Jangan takut membuat kesalahan. Analisis kesalahan dan gunakan sebagai pelajaran untuk perbaikan.

4. *Fokus pada proses*: Fokus pada proses belajar dan perbaikan, bukan hanya pada hasil akhir. Nikmati perjalanan dan belajar dari setiap langkah.

5. *Menerima umpan balik*: Terbuka terhadap umpan balik dan kritik konstruktif. Gunakan umpan balik sebagai alat untuk perbaikan dan pertumbuhan.

6. *Mengembangkan ketekunan*: Kembangkan ketekunan dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan. Ingat bahwa setiap kesulitan adalah kesempatan untuk belajar.

7. *Mengembangkan rasa ingin tahu*: Selalu memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan keinginan untuk terus belajar. Cari pengetahuan dan pengalaman baru.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip pola pikir bertumbuh, Anda dapat meningkatkan kemampuan belajar, mengembangkan diri, dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.

Balas
Argun
Rabu, 2 Jul 2025

Wow…pak Ardan, kepala sekolah SMKN 10 Semarang keren banget 😱
Sangat menginspirasi😱

Balas
Muhammad Ferdi F
Rabu, 2 Jul 2025

Siswa dengan growth mindset lebih terbuka terhadap tantangan dan tidak takut gagal — ini penting dalam proses pembelajaran yang menuntut eksplorasi dan pemahaman mendalam.
Mereka lebih aktif berpikir, bertanya, dan menyelidiki, bukan sekadar menerima informasi.
Pola pikir bertumbuh menciptakan kemandirian belajar, yang menjadi dasar dari pembelajaran mendalam.
Pola pikir bertumbuh adalah fondasi penting dalam pembelajaran mendalam. Tanpa keyakinan bahwa kemampuan bisa ditingkatkan, siswa cenderung berhenti di permukaan. Dengan growth mindset, proses belajar menjadi lebih bermakna, mendalam, dan berorientasi pada pemahaman jangka panjang.

Balas
Dwi palupi
Rabu, 2 Jul 2025

Berikut adalah ringkasan dari tulisan tersebut:

*Pola Pikir Bertumbuh dalam Pembelajaran Mendalam*

Pola pikir bertumbuh (growth mindset) adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan. Dalam pembelajaran mendalam, pola pikir bertumbuh sangat penting untuk membantu siswa menjadi lebih tangguh, fleksibel, dan memiliki kapasitas untuk belajar sepanjang hayat.

*Perbedaan Surface Learning dan Deep Learning*

– Surface learning: berfokus pada hafalan, pengulangan, dan pencapaian hasil jangka pendek.
– Deep learning: melibatkan proses berpikir tingkat tinggi, pemahaman konseptual, penerapan dalam konteks nyata, dan kemampuan untuk merefleksikan pembelajaran secara kritis.

*Elemen Utama Pembelajaran Mendalam*

– Praktik pedagogis
– Lingkungan pembelajaran
– Kemitraan pembelajaran
– Pemanfaatan digital

*Prinsip Utama Pembelajaran Mendalam*

– Berkesadaran
– Bermakna
– Menggembirakan

*Manfaat Pola Pikir Bertumbuh*

– Membantu siswa menjadi lebih terbuka dalam berkolaborasi, mandiri dalam belajar, dan kritis dalam berpikir.
– Membangun kesadaran bahwa manusia terus berkembang dan belajar sepanjang hidupnya.
– Membantu siswa menjadi warga negara yang aktif

Balas
Helmi Yuhdana H., S.Pd., M.M.
Rabu, 2 Jul 2025

Peran pola pikir bertumbuh menjadi sangat penting. Tanpa pola pikir yang terbuka terhadap tantangan, banyak siswa akan memilih zona nyaman. Mereka akan takut salah, enggan mencoba hal baru, dan menghindari usaha yang intens karena takut terlihat “tidak pintar”.

Balas
Aprilia Dwi Asriani
Rabu, 2 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh memperkuat pembelajaran mendalam dengan menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, reflektif, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Balas
noor achmat
Rabu, 2 Jul 2025

Setuju sekali, pembelajaran harus menggembirakan bagi peserta didik.

Balas
Suwarni
Rabu, 2 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh dalam pembelajaran kepada siswa dapat memberikan motivasi karena berhungan erat dengan semua demensi mulai dari ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kewarganegaraan, kreatifitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan,serta komunikasi kalau pembelajaran itu ditanamkan kepada siswa, pesiswa akan lebih tertantang untuk meraih masa depan yang baik

Balas
Johan h
Rabu, 2 Jul 2025

Literasi memberi inspirasi..

Pembelajaran bertumbuh dengan 4 elemen dasar pembelajaran yaitu pedagogis, lingkungan, mitra dan digitalusasi diharapkan siswa mampu
Memahami, mengaplikasi, merefleksi kompetensi tertentu.

Balas
Imamul Huda, S.Pd.
Rabu, 2 Jul 2025

Tulisan ini menyoroti tantangan dunia pendidikan di era digital yang menuntut generasi tangguh dan pembelajar sepanjang hayat. Sayangnya, sistem pendidikan masih terjebak pada pembelajaran permukaan yang hanya mengejar nilai, bukan makna. Untuk itu, pembelajaran mendalam menjadi kebutuhan penting, yang hanya bisa tercapai jika didukung oleh pola pikir bertumbuh (growth mindset)—yaitu keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang lewat usaha dan pembelajaran. Dengan pola pikir ini, siswa lebih terbuka terhadap tantangan, tidak takut gagal, dan lebih siap menjalani proses belajar yang sejati dan bermakna.

Balas
Af'idatin
Rabu, 2 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan.

Balas
Dra.Warni
Rabu, 2 Jul 2025

*Pola Pikir Bertumbuh dalam Pembelajaran Mendalam*

Pola pikir bertumbuh (growth mindset) adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan. Dalam pembelajaran mendalam, pola pikir bertumbuh sangat penting untuk membantu siswa menjadi lebih tangguh, fleksibel, dan memiliki kapasitas untuk belajar sepanjang hayat.
Pola pikir yg tumbuh berperan penting dalam.menciptakan lingkungan belajar yg mendorong eksplorasi ,keingintahuan dan pemahaman mendalam.Dengan membangun pola pikir ini , pendidik dapat membantu siswa mencapai potensi belajarnya secara optimal.

Balas
Arimurti Asmoro
Rabu, 2 Jul 2025

Perubahan zaman dan teknologi tidak terelakkan, sehingga dibutuhkan proses pembelajaran yang mampu memenuhi kebutuhan kompetensi murid ketika terjun di dunia kerja maupun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Peran guru sebagai fasilitator sangat penting dan krusial untuk mendidik dan menyiapkan murid memiliki soft skill dan hard skill yang dinamis baik dalam menghasilkan produk maupun hubungan sosial dengan lingkungannya.
Pembelajaran mendalam harus dapat diselenggarakan dengan tepat melalui kolaborasi antara guru dan murid yang didukung oleh orangtua (keluarga) dan masyarakat (lingkungan).

Balas
MUCHAMMAD RIZQI
Rabu, 2 Jul 2025

Peserta didik lebih terbuka terhadap tantangan dan tidak takut gagal, hal ini sangat penting dalam proses pembelajaran yang menuntut eksplorasi dan pemahaman mendalam.
Peran guru sebagai fasilitator sangat penting dan krusial untuk mendidik dan menyiapkan peserta didik memiliki soft skill dan hard skill yang dinamis baik dalam menghasilkan produk maupun hubungan sosial dengan lingkungannya.
Pembelajaran mendalam harus dapat diselenggarakan dengan tepat melalui kolaborasi antara guru dan murid yang didukung oleh orangtua (keluarga) dan masyarakat (lingkungan).Dan guru dapat membantu peserta didik untuk mencapai potensi belajarnya secara optimal.

Balas
Mulyo S
Rabu, 2 Jul 2025

Belajar tidak hanya soal nilai,tapijuga soal tumbuh jadi pribadi yang tangguh dan mau terus belajar. Pola pikir bertumbuh,percaya bahwa kemampuan bisa berkembang sangat penting agar siswa tidak takut salah dan semangat untuk mencoba.jika stakholder (guru,lingkungan,dan teknologi,dll)mendukung optimal,belajar bisa jadi lebih seru,asyik, bermakna,dan membentuk karakter siswa.

Balas
Yusuf Trisnawan
Rabu, 2 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh membangun kesadaran bahwa manusia terus berkembang dan belajar sepanjang hidupnya, sebuah nilai yang selaras dengan ajaran spiritualitas yang menghargai proses pencarian dan perbaikan diri

Balas
Agus Sby
Rabu, 2 Jul 2025

Dalam konteks pembelajaran mendalam, pola pikir bertumbuh sangat penting karena
1. *Meningkatkan motivasi belajar*: siswa dengan pola pikir bertumbuh lebih termotivasi untuk belajar dan meningkatkan kemampuan mereka.
2. *Meningkatkan ketahanan*: siswa dengan pola pikir bertumbuh lebih tahan terhadap kesulitan dan kegagalan.
3. *Meningkatkan kemampuan belajar*: siswa dengan pola pikir bertumbuh lebih terbuka untuk belajar dan meningkatkan kemampuan mereka.

Implementasi Pola Pikir Bertumbuh dalam Pembelajaran Mendalam
1. *Menggunakan bahasa yang positif*: guru dapat menggunakan bahasa yang positif dan mendukung untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. *Mengembangkan kemampuan reflektif*: guru dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan reflektif untuk meningkatkan kesadaran diri dan kemampuan belajar.
3. *Menggunakan asesmen yang konstruktif*: guru dapat menggunakan asesmen yang konstruktif untuk membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka.

Balas
Nur Kholifah
Rabu, 2 Jul 2025

tulisan menggabungkan urgensi transformasi pendidikan dengan konsep growth mindset sebagai fondasi pembelajaran mendalam. Penjelasannya komprehensif, menyentuh aspek pedagogis, psikologis, hingga kebijakan. Narasinya reflektif dan menggugah, meskipun cukup panjang.

Balas
Nur Kholifah
Rabu, 2 Jul 2025

Review : tulisan menggabungkan urgensi transformasi pendidikan dengan konsep growth mindset sebagai fondasi pembelajaran mendalam. Penjelasannya komprehensif, menyentuh aspek pedagogis, psikologis, hingga kebijakan. Narasinya reflektif dan menggugah, meskipun cukup panjang.

Balas
Dini Riyani
Rabu, 2 Jul 2025

Tulisan ini sangat mendalam dan inspiratif dalam membahas tentang pentingnya pembelajaran mendalam dan pola pikir bertumbuh dalam pendidikan. Pak Ardan berhasil menguraikan konsep-konsep kompleks dengan jelas dan memberikan contoh-contoh yang relevan. Artikel ini juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pembelajaran untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih bermakna.
Saya sangat merekomendasikan tulisan ini kepada siapa saja yang ingin memahami lebih lanjut tentang pentingnya pembelajaran mendalam dan pola pikir bertumbuh dalam pendidikan.

Balas
Janto
Rabu, 2 Jul 2025

Menurut Juan Kong dan Xiulian Xu, konsep pola pikir berkembang pertama kali diperkenalkan oleh Dweck (2006), yang mengamati bahwa siswa dengan pola pikir berkembang terhadap kecerdasan cenderung berprestasi lebih baik secara akademis daripada mereka yang memiliki pola pikir tetap. Prinsip utama teori pola pikir berkembang adalah bahwa kemampuan dan sifat tertentu dapat dikembangkan melalui upaya yang diperoleh oleh seorang individu. Dibandingkan dengan mereka yang memiliki pola pikir tetap, siswa dengan pola pikir berkembang cenderung menunjukkan kinerja akademis yang lebih unggul.

Penilaian pola pikir berkembang penting karena orang dengan pola pikir berkembang tangguh dalam menghadapi tantangan dan tekanan serta menunjukkan pendekatan yang berani terhadap kesulitan. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki pola pikir berkembang mendorong keterlibatan dan kesejahteraan siswa dalam pembelajaran.

Menurut Mark Feng Teng dan Atsushi Mizumoto bahwa pola pikir berkembang mendorong individu untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, yang menangkal gagasan bahwa kemampuan itu statis.

Setiap pembelajar menjalankan sejumlah kendali atas pembelajaran mereka, mulai dari pemilihan strategi hingga evaluasi hasil. Pemahaman tersebut telah mengarah pada peningkatan penerapan kerangka pembelajaran yang diatur sendiri.

Mengingat peran proaktif pembelajar dalam mempelajari sesuatu, penting untuk mempertimbangkan ranah psikologi positif (PP) dalam pembelajarannya daripada psikologi tradisional. PP baru-baru ini menjadi terkenal dalam lingkup psikologi pembelajar yang lebih luas, terutama dalam topik yang mempertimbangkan faktor perbedaan individu. PP berfokus pada kekuatan, kapasitas, kebahagiaan, kepuasan individu, dan membangun hubungan positif, dengan menekankan potensi dan sumber daya individu untuk memungkinkan individu, komunitas, dan masyarakat berkembang.

Pola pikir berkembang mendorong individu untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, yang menangkal gagasan bahwa kemampuan itu statis.

Memiliki pola pikir berkembang dapat bertindak sebagai katalisator untuk memulai siklus pembelajaran yang diatur sendiri.

Konsep pola pikir berkembang telah memperoleh perhatian signifikan dalam psikologi positif dan baru-baru ini menarik minat yang meningkat dalam bidang pembelajaran. Pola pikir berkembang memerlukan keyakinan bahwa kemampuan dan pemahaman dapat dikembangkan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu. Individu dengan pola pikir berkembang menganut gagasan bahwa mereka dapat menjadi lebih cerdas, lebih cerdas, dan lebih berbakat dengan mendedikasikan waktu dan upaya untuk mengejar tujuan mereka. Keyakinan atau teori awam yang dipegang individu memiliki dampak yang mendalam pada pikiran, emosi, dan tindakan mereka.

Teori entitas, juga dikenal sebagai pola pikir tetap, menghubungkan kegagalan dengan kurangnya kecerdasan yang melekat dan tidak terkendali. Sebaliknya, para ahli teori inkremental, yang memiliki pola pikir berkembang, mengaitkan kegagalan dengan usaha mereka sendiri yang dapat dikendalikan dan percaya bahwa melalui kerja keras, mereka dapat mempersempit kesenjangan dan meningkatkan keahlian mereka. Perspektif ini mengakui kelenturan kemampuan seseorang dan potensi untuk tumbuh dan berkembang melalui latihan yang tekun dan ketekunan.

Pola pikir dan keyakinan berkembang akan secara positif memprediksi kapasitas pembelajaran. Kapasitas pembelajaran yang diatur sendiri akan memprediksi pengetahuan secara positif.

Balas
Rodhatin
Rabu, 2 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yg efektif, tetapi filosofi pendidikan yg memanusiakan. Integrasi pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pebelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk menciptakan generasi yg tangguh, fleksibel dan memiliki kapasitas untuk belajar sepanjang hayat.

Balas
Dwi Wijayanto
Rabu, 2 Jul 2025

Peran Pola Pikir Bertumbuh sangat mampu meningkatkan efektivitas Pembelajaran Mendalam dan mempersiapkan siswa untuk sukses

Balas
Dwi Wijayanto
Rabu, 2 Jul 2025

Peran Pola Pikir Bertumbuh sangat mampu meningkatkan efektivitas Pembelajaran Mendalam dan mempersiapkan siswa SMK untuk sukses

Balas
Mungki Satya
Rabu, 2 Jul 2025

pembelajaran mendalam mengajak kita untuk tidak hanya memahami teori growth mindset, tapi juga mengintegrasikannya dalam praktik harian mengajar. Di sinilah peran guru sebagai agen perubahan semakin terasa: mengubah cara berpikir kita terlebih dahulu, agar bisa menumbuhkan cara berpikir murid.
Growth mindset bukan berarti segalanya akan mudah, tapi berarti kita percaya bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar. Ketika guru terus bertumbuh, murid pun belajar untuk tidak menyerah. Dan ketika murid merasa aman untuk gagal dan mencoba lagi, di situlah pembelajaran mendalam benar-benar terjadi.

mari kita mulai dari diri sendiri. Dari cara kita merespons kesalahan, menyambut kritik, hingga memandang potensi murid. Karena perubahan pendidikan tidak hanya soal kebijakan, tapi juga soal pola pikir.

Balas
RIZKY TEGUH PRASTYA
Rabu, 2 Jul 2025

Pada akhirnya, pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan. Ia mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang. Di tengah tantangan pendidikan masa kini, integrasi pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pembelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Balas
RIZKY TEGUH PRASTYA
Rabu, 2 Jul 2025

Pada akhirnya, pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan. Ia mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang

Balas
Suparman, S.Pd
Rabu, 2 Jul 2025

Pembelajaran mendalam juga ditopang oleh tiga prinsip utama: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Pembelajaran yang berkesadaran adalah pembelajaran yang dilakukan dengan niat, perhatian, dan refleksi. Siswa tidak sekadar hadir secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional. Pola pikir bertumbuh melatih kesadaran ini dengan menekankan proses, usaha, dan tujuan pribadi dalam belajar. Pembelajaran yang bermakna terjadi ketika materi yang dipelajari terhubung dengan kehidupan nyata dan relevan dengan pengalaman siswa. Pola pikir bertumbuh membantu siswa melihat keterkaitan ini, karena mereka terdorong untuk mengajukan pertanyaan dan mengeksplorasi hubungan antar gagasan.Pada akhirnya, pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan. Ia mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang. Di tengah tantangan pendidikan masa kini, integrasi pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pembelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Sudah saatnya para pendidik menjadi agen perubahan yang membawa semangat ini ke dalam kelas, ke dalam interaksi dengan siswa, dan ke dalam cara mereka sendiri belajar dan berkembang. Transformasi pendidikan tidak hanya dimulai dari kebijakan besar, tetapi dari satu keyakinan sederhana: setiap murid bisa tumbuh. Maka, mari kita mulai dari sana.

Balas
Nindar
Rabu, 2 Jul 2025

sangat inspiratif—menegaskan bahwa growth mindset adalah kunci untuk mendorong pembelajaran mendalam, kreativitas, dan kolaborasi dalam kelas dengan pendekatan praktis dan bermakna

Balas
Septiyo Ariyanto
Kamis, 3 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh atau growth mindset merupakan pola pikir yang harus dimiliki oleh peserta didik di era sekarang, agar peseta didik dapat bersaing dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan di masa depan. Setiap kegagalan yang mereka terima dalam perjalanan hidup membuat mereka lebih mudah bangkit dan mencari solusi untuk mencapai keberhasilan.

Melakukan observasi kelas memetakan peserta didik agar kita tau mana peserta didik yang sudah memiliki growth mindset dan mana peserta didik yang masih dalam pola pikir fixed mindset. Dalam pembelajaran mendalam yang mindful, joyful, dan meaningful. Selalu berikan motivasi dan bimbingan kepada peserta didik yang masih memiliki pola pikir fixed mindset agar kita dapat menghasilkan lulusan yang tangguh secara akademik dan mental dalam menghadapi dunia di era saat ini.

Balas
SYAYAROH
Kamis, 3 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan. Ia mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang. Di tengah tantangan pendidikan masa kini, integrasi pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pembelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan

Balas
Miftakhurrofi'i
Kamis, 3 Jul 2025

Sudah saatnya para pendidik menjadi agen perubahan yang membawa semangat ini ke dalam kelas, ke dalam interaksi dengan siswa, dan ke dalam cara mereka sendiri belajar dan berkembang. Transformasi pendidikan tidak hanya dimulai dari kebijakan besar, tetapi dari satu keyakinan sederhana: setiap murid bisa tumbuh. Maka, mari kita mulai dari sana.Pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan. Ia mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang. Di tengah tantangan pendidikan masa kini, integrasi pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pembelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan

Balas
Joko Suwignyo
Kamis, 3 Jul 2025

Sangat setuju dan bagus sekali pada pola pikir bertumbuh dan semua ini harus adanya keseimbangan dilapangan atau BALENCING, tetapi akan lebih bagus lagi dan istimewa apabila actionya membuahkan HASIL karena lapangan sangat menentukan, 💪💪💪💪 SEMANGAT untuk inspirator

Balas
Suginah
Kamis, 3 Jul 2025

*Pola Pikir Bertumbuh dalam Pembelajaran Mendalam*

Pola pikir bertumbuh (growth mindset) adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan. Dalam pembelajaran mendalam, pola pikir bertumbuh sangat penting untuk membantu siswa menjadi lebih tangguh, fleksibel, dan memiliki kapasitas untuk belajar sepanjang hayat.

*Perbedaan Surface Learning dan Deep Learning*

– Surface learning: berfokus pada hafalan, pengulangan, dan pencapaian hasil jangka pendek.
– Deep learning: melibatkan proses berpikir tingkat tinggi, pemahaman konseptual, penerapan dalam konteks nyata, dan kemampuan untuk merefleksikan pembelajaran secara kritis.

*Elemen Utama Pembelajaran Mendalam*

– Praktik pedagogis
– Lingkungan pembelajaran
– Kemitraan pembelajaran
– Pemanfaatan digital

*Prinsip Utama Pembelajaran Mendalam*

– Berkesadaran
– Bermakna
– Menggembirakan

Balas
Tutik w
Kamis, 3 Jul 2025

pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan. Ia mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang. Di tengah tantangan pendidikan masa kini, integrasi pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pembelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Balas
Nasi'in Samsul Huda
Kamis, 3 Jul 2025

Belajar adalah proses, bukan pertunjukan kesempurnaan. Kemitraan pembelajaran yang melibatkan orang tua, komunitas, dan sesama siswa pun lebih efektif ketika semua pihak memiliki pola pikir yang sama bahwa setiap individu bisa berkembang dengan dukungan yang tepat.

Balas
Febtiyaningsih
Kamis, 3 Jul 2025

Pemanfaatan teknologi digital memiliki peran penting untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Sebagai seorang pendidik hendaklah mau belajar menerapkan teknologi dalam pembelajaran di kelas. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran memungkinkan proses belajar mengajar menjadi lebih inovatif, efektif, dan menyenangkan. Teknologi menghadirkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan personal, serta akses ke sumber belajar yang luas.

Balas
ERWIN SETIAWAN
Kamis, 3 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh menjadi dasar pembelajaran mendalam yang menekankan pada proses bukan hasil akhir, pola pikir bertumbuh diperlukan dalam kehidupan beragama, bermastarakat dan dalam dunia pendidikan

Balas
Andhika Wildan Krisnamurti
Kamis, 3 Jul 2025

Pembelajaran mendalam dan pemikiran bertumbuh menjadi tantangan baru guru saat ini. Semangat belajar!

Balas
Hesti Sulistiyowati
Kamis, 3 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh (growth mindset) adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan. Dalam pembelajaran mendalam, pola pikir bertumbuh sangat penting untuk membantu siswa menjadi lebih tangguh, fleksibel, dan memiliki kapasitas untuk belajar sepanjang hayat. Pola pikir yg tumbuh berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yg mendorong eksplorasi ,keingintahuan dan pemahaman mendalam.Dalam pembelajaran mendalam yang mindful, joyful, dan meaningful akan memberikan motivasi dan bimbingan kepada peserta didik yang masih memiliki pola pikir fixed mindset agar kita dapat menghasilkan lulusan yang tangguh secara akademik dan mental dalam menghadapi dunia di era saat ini

Balas
Hesti S
Kamis, 3 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh (growth mindset) adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan. Dalam pembelajaran mendalam, pola pikir bertumbuh sangat penting untuk membantu siswa menjadi lebih tangguh, fleksibel, dan memiliki kapasitas untuk belajar sepanjang hayat. Pola pikir yg tumbuh berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yg mendorong eksplorasi ,keingintahuan dan pemahaman mendalam.Dalam pembelajaran mendalam yang mindful, joyful, dan meaningful akan memberikan motivasi dan bimbingan kepada peserta didik yang masih memiliki pola pikir fixed mindset agar kita dapat menghasilkan lulusan yang tangguh secara akademik dan mental dalam menghadapi dunia di era saat ini

Balas
Andhen Priyono
Kamis, 3 Jul 2025

Berpikir kritis, reflektif, eksploratif, kolaboratif, mandiri.

Balas
Kuslimanto
Kamis, 3 Jul 2025

artikel ini membahas tantangan dunia pendidikan di era digital yang menuntut generasi tangguh dan pembelajar sepanjang hayat. Sayangnya, sistem pendidikan masih terjebak pada pembelajaran permukaan yang hanya mengejar nilai, bukan makna. Untuk itu, pembelajaran mendalam menjadi kebutuhan penting, yang hanya bisa tercapai jika didukung oleh pola pikir bertumbuh (growth mindset)—yaitu keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang lewat usaha dan pembelajaran. Dengan pola pikir ini, siswa lebih terbuka terhadap tantangan, tidak takut gagal, dan lebih siap menjalani proses belajar yang sejati dan bermakna.

Balas
Wiler Upik
Kamis, 3 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang tidak bersifat tetap, melainkan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan. Pola pikir bertumbuh mengajak peserta didik untuk keluar dari batas kemampuan saat ini dan masuk ke wilayah perkembangan yang potensial. Ia menanamkan keyakinan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bagian dari proses tumbuh. Empat elemen utama menjadi penopang pembelajaran mendalam : praktik pedagogis, lingkungan pembelajaran, kemitraan pembelajaran, dan pemanfaatan digital. Pembelajaran mendalam juga ditopang oleh tiga prinsip utama: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Delapan dimensi Profil Pelajar Pancasila sebagai arah pengembangan karakter dan kompetensi murid Indonesia: keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Pola piker bertumbuh mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang.

Balas
Muslim Anwar
Kamis, 3 Jul 2025

Peran Pola Pikir bertumbuh sangat mampu meningkatkan efektifitas pembelajaran mendalam dan mempersiapkan siswa untuk sukses

Balas
Anis Indri
Kamis, 3 Jul 2025

Pola pikir bertumbuh merupakan fondasi penting dalam mewujudkan pembelajaran mendalam yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pengembangan karakter, kemandirian, dan kemampuan belajar sepanjang hayat. Dengan pola pikir ini, siswa terdorong untuk melihat tantangan dan kesalahan sebagai bagian dari proses belajar, bukan sebagai kegagalan. Ini menciptakan lingkungan belajar yang aman, reflektif, dan menggembirakan, serta memperkuat keterkaitan antara pembelajaran dengan kehidupan nyata. Dalam konteks pendidikan nasional, pola pikir bertumbuh mendukung terbentuknya Profil Pelajar Pancasila secara utuh, menjadikannya bukan sekadar strategi, tetapi sebuah kebutuhan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih manusiawi dan transformatif.

Balas
Anik Yuswanti
Kamis, 3 Jul 2025

Pembelajaran mendalam juga ditopang oleh tiga prinsip utama: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Pembelajaran yang berkesadaran adalah pembelajaran yang dilakukan dengan niat, perhatian, dan refleksi. Siswa tidak sekadar hadir secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional. Pola pikir bertumbuh melatih kesadaran ini dengan menekankan proses, usaha, dan tujuan pribadi dalam belajar. Pembelajaran yang bermakna terjadi ketika materi yang dipelajari terhubung dengan kehidupan nyata dan relevan dengan pengalaman siswa. Pola pikir bertumbuh membantu siswa melihat keterkaitan ini, karena mereka terdorong untuk mengajukan pertanyaan dan mengeksplorasi hubungan antar gagasan.Pada akhirnya, pola pikir bertumbuh bukan hanya strategi belajar yang efektif, tetapi filosofi pendidikan yang memanusiakan. Ia mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, bahwa proses lebih penting dari hasil, dan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang. Di tengah tantangan pendidikan masa kini, integrasi pola pikir bertumbuh ke dalam sistem pembelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Balas
Selamet Pujianto
Jumat, 4 Jul 2025

Pemanfaatan digital sebagai bagian dari pembelajaran mendalam pun tidak akan optimal tanpa pola pikir bertumbuh. Teknologi bukan hanya alat bantu visual atau sumber informasi, tetapi juga jendela dunia yang membuka berbagai kemungkinan baru. Namun, untuk memanfaatkan peluang itu, siswa dan guru harus memiliki keberanian untuk mencoba, menjelajah, dan belajar secara mandiri. Pola pikir bertumbuh mendorong keberanian itu, sekaligus membangun literasi digital yang bertanggung jawab

Balas
Susanti
Jumat, 4 Jul 2025

Transformasi pendidikan yang kini diperlukan hendaknya diawali dari satu keyakinan sederhana, yakni bahwa setiap murid bisa tumbuh. Perjalanan belajar merka bukan “full stop” atau “titik”, tapi masih “koma”. Karena itu alangkah baiknya pengajar juga terus optimis dalam membersamai siswanya belajar.

Balas
Mita Pramesti
Jumat, 4 Jul 2025

Di balik upaya mewujudkan pembelajaran mendalam, terdapat satu kekuatan mental yang bersifat fundamental: pola pikir bertumbuh, atau growth mindset. Konsep ini bukan barang baru, namun dampaknya dalam dunia pendidikan belum sepenuhnya dipahami dan dioptimalkan. Pola pikir bertumbuh adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang tidak bersifat tetap, melainkan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan.

Di sinilah peran pola pikir bertumbuh menjadi sangat penting. Tanpa pola pikir yang terbuka terhadap tantangan, banyak siswa akan memilih zona nyaman. Mereka akan takut salah, enggan mencoba hal baru, dan menghindari usaha yang intens karena takut terlihat “tidak pintar”. Padahal, justru di balik tantangan dan kesalahan itulah pembelajaran sejati terjadi. Pola pikir bertumbuh mengajak peserta didik untuk keluar dari batas kemampuan saat ini dan masuk ke wilayah perkembangan yang potensial.

Lingkungan pembelajaran yang mendukung juga sangat dipengaruhi oleh adanya pola pikir bertumbuh. Ketika kelas menjadi tempat yang aman untuk bertanya, mencoba, gagal, dan belajar kembali, siswa merasa dihargai dan termotivasi. Mereka tidak takut salah, karena tahu bahwa belajar adalah proses, bukan pertunjukan kesempurnaan. Kemitraan pembelajaran yang melibatkan orang tua, komunitas, dan sesama siswa pun lebih efektif ketika semua pihak memiliki pola pikir yang sama: bahwa setiap individu bisa berkembang dengan dukungan yang tepat.

Balas
Dian Primayanto
Jumat, 4 Jul 2025

Perlunya transformasi menuju pembelajaran mendalam (deep learning) yang lebih manusiawi dan bermakna. Dan peran sentral pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam mendukung perubahan tersebut.

Balas
Eni Supriyati
Jumat, 4 Jul 2025

Satu kenyakinan yang harus kita pegang sebagai seorang pendidik / guru bahwa SETIAP MURID BISA TUMBUH.
Pembelajaran tidak hanya menambah pengetahuan tetapi juga membentuk karakter dan cara hidup.

Balas
Harry
Jumat, 4 Jul 2025

Bacaan ini adalah esai reflektif dan argumentatif yang sangat kuat mengenai urgensi pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam mendorong pembelajaran mendalam. Narasi ini berhasil merangkai pemikiran filosofis, psikologis, dan pedagogis secara sistemik dan komprehensif.

Kekuatan Teks,
1. Struktur Logis & Kohesif
Tulisan ini terbangun dari struktur yang solid: mengangkat tantangan pendidikan kontemporer, menjelaskan perbedaan antara surface learning dan deep learning, lalu mengulas bagaimana growth mindset menjadi fondasi transformasi pembelajaran, sebelum ditutup dengan relevansinya terhadap Profil Pelajar Pancasila.

2. Gaya Bahasa Reflektif & Inspiratif
Bahasa yang digunakan bernuansa reflektif, menggugah, dan membangkitkan semangat perubahan. Cocok untuk audiens pendidik, pengambil kebijakan, maupun mahasiswa pendidikan.

3. Kedalaman Konseptual
Konsep-konsep kunci seperti growth mindset, deep learning, dan pembelajaran yang bermakna dikupas dengan mendalam namun tetap komunikatif. Tidak hanya deskriptif, tapi juga aplikatif.

4. Kontekstual dengan Kebijakan Nasional
Mengaitkan growth mindset dengan delapan dimensi Profil Pelajar Pancasila adalah langkah yang strategis untuk mengaitkan gagasan ideal dengan arah kebijakan pendidikan Indonesia saat ini.

Akan lebih kuat bila disertai contoh konkret dari kelas atau sekolah yang telah menerapkan growth mindset secara sistemik. Ini bisa memberi gambaran operasional dan memperkuat argumen.

Bacaan yang sangat relevan, bernas, dan berjiwa transformasional. Ia tidak hanya menyampaikan ide, tetapi juga mengajak bergerak. Bila ini adalah tulisan Anda sendiri, saya ucapkan selamat—Anda telah merangkai pemikiran yang bukan hanya cerdas, tetapi juga bermakna.

Balas
Antar subandana
Sabtu, 5 Jul 2025

Di balik upaya mewujudkan pembelajaran mendalam, terdapat satu kekuatan mental yang bersifat fundamental: pola pikir bertumbuh, atau growth mindset. Konsep ini bukan barang baru, namun dampaknya dalam dunia pendidikan belum sepenuhnya dipahami dan dioptimalkan. Pola pikir bertumbuh adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang tidak bersifat tetap, melainkan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan.

Di sinilah peran pola pikir bertumbuh menjadi sangat penting. Tanpa pola pikir yang terbuka terhadap tantangan, banyak siswa akan memilih zona nyaman. Mereka akan takut salah, enggan mencoba hal baru, dan menghindari usaha yang intens karena takut terlihat “tidak pintar”. Padahal, justru di balik tantangan dan kesalahan itulah pembelajaran sejati terjadi. Pola pikir bertumbuh mengajak peserta didik untuk keluar dari batas kemampuan saat ini dan masuk ke wilayah perkembangan yang potensial.

Lingkungan pembelajaran yang mendukung juga sangat dipengaruhi oleh adanya pola pikir bertumbuh. Ketika kelas menjadi tempat yang aman untuk bertanya, mencoba, gagal, dan belajar kembali, siswa merasa dihargai dan termotivasi. Mereka tidak takut salah, karena tahu bahwa belajar adalah proses, bukan pertunjukan kesempurnaan. Kemitraan pembelajaran yang melibatkan orang tua, komunitas, dan sesama siswa pun lebih efektif ketika semua pihak memiliki pola pikir yang sama: bahwa setiap individu bisa berkembang dengan dukungan yang tepat.

Balas
LULUS WISNUADI MULYAWAN
Selasa, 8 Jul 2025

Pembelajaran mendalam sangat penting untuk kegiatan belajar mengajar pada saat ini. Para pengajar dituntut untuk memberikan ilmu sacara menyeluruh dan menyenangkan.

Balas

Beri Komentar

Tinggalkan Balasan ke Dra.Warni Batalkan balasan