Banyumas, 28 Oktober 2025 — Suasana penuh warna dan semangat kebersamaan mewarnai halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas pada Senin dan Selasa, 27–28 Oktober 2025, ketika ratusan siswa dari berbagai sekolah mengikuti kegiatan “Gebyar Kebhinekaan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas”. Acara ini menjadi ajang perayaan sekaligus refleksi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, di mana para pelajar diajak untuk memahami makna keberagaman sebagai kekuatan bangsa.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. Joko Wiyono, M.Si., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya menanamkan nilai kebhinekaan sejak dini di lingkungan sekolah. Dalam pidatonya, ia menyampaikan bahwa keberagaman bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan dasar untuk membangun kekuatan bersama.
“Kegiatan Gebyar Kebhinekaan ini merupakan wujud nyata semangat kita untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap perbedaan dan memperkuat persatuan di antara generasi muda. Melalui berbagai lomba, pentas seni, dan kreativitas siswa, kita belajar bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang membuat Indonesia semakin indah dan tangguh,” ujar Joko Wiyono dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Joko Wiyono menekankan bahwa nilai-nilai kebhinekaan tidak boleh hanya menjadi slogan semata. “Di antara nilai kebhinekaan, ada semangat yang tidak lekang oleh zaman. Nilai itu harus ditanamkan kepada putra-putri kita. Kebhinekaan harus kita jaga dan lestarikan. Bukan hanya dalam kata-kata, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata di seluruh sekolah agar menjadi tempat yang ramah dan bersahabat bagi semua,” tegasnya.
Kegiatan dua hari ini menampilkan berbagai lomba dan pertunjukan seni yang melibatkan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Banyumas. Para peserta menampilkan beragam ekspresi budaya, mulai dari tarian tradisional, musik daerah, hingga karya seni rupa bertemakan persatuan Indonesia. Di antara peserta yang turut memeriahkan acara adalah Rengganis, Dias Okta, Mukti, Andika, Zyan, Suci, Mestika, Inayah, Citra, dan Safa, yang semuanya menunjukkan bakat dan semangat tinggi dalam menghidupkan semangat kebangsaan.
Esti Purwaningsih, M.Pd., Kepala SMP Negeri 3 Pekuncen, turut memberikan apresiasinya terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan tersebut. Menurutnya, Gebyar Kebhinekaan menjadi wadah penting dalam membangun karakter siswa agar lebih menghargai perbedaan dan memperkuat rasa persaudaraan di antara generasi muda.
“Gebyar Kebhinekaan adalah kegiatan yang sangat bermanfaat karena mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai latar belakang. Melalui acara ini, siswa jadi lebih memahami makna Bhinneka Tunggal Ika, bahwa walaupun berbeda suku, agama, dan budaya, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia,” ungkap Esti Purwaningsih.
Ia menambahkan bahwa selain bernilai edukatif, kegiatan ini juga dikemas secara menarik dan menyenangkan. “Selain penuh makna, acara ini juga seru dan penuh semangat karena menampilkan beragam budaya dari seluruh daerah. Anak-anak jadi lebih bangga dengan identitas dan kekayaan budaya bangsa,” tambahnya dengan penuh antusias.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga wadah pembentukan karakter siswa agar lebih terbuka terhadap perbedaan. Melalui berbagai aktivitas yang dirancang secara kolaboratif, para peserta belajar untuk bekerja sama, saling menghormati, dan memahami nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu peserta, Rengganis, mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut. “Rasanya luar biasa bisa tampil dan menunjukkan budaya daerah saya di depan teman-teman dari sekolah lain. Saya jadi lebih paham kalau perbedaan itu bukan untuk diperdebatkan, tapi untuk dirayakan,” katanya.
Sementara itu, Dias Okta, peserta lainnya, menuturkan bahwa kegiatan ini membuatnya semakin mencintai Indonesia. “Saya jadi sadar kalau Indonesia itu kaya sekali. Dari Sabang sampai Merauke, semuanya indah. Melalui kegiatan ini, kami belajar untuk menjaga dan menghargai perbedaan,” ujarnya dengan semangat.
Selama dua hari pelaksanaan, Dinas Pendidikan Banyumas juga membuka stan interaktif yang menampilkan produk kreatif siswa, seperti kerajinan tangan, batik, dan makanan khas daerah. Tidak hanya itu, penampilan tari kolosal bertema “Pelangi Nusantara” yang dibawakan oleh gabungan siswa dari berbagai sekolah menjadi puncak acara dan berhasil memukau para tamu undangan.
Melalui Gebyar Kebhinekaan 2025, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas berupaya menanamkan nilai-nilai nasionalisme, toleransi, dan gotong royong di kalangan pelajar. Harapannya, kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan yang memperkuat semangat persatuan di tengah masyarakat yang majemuk.
“Kami ingin setiap sekolah di Banyumas menjadi laboratorium kebhinekaan. Tempat di mana setiap anak merasa diterima, dihargai, dan bangga menjadi bagian dari Indonesia yang beragam,” pungkas Drs. Joko Wiyono, M.Si., menutup rangkaian acara.
Dengan semangat itu, Gebyar Kebhinekaan 2025 menjadi bukti nyata bahwa semangat persatuan dan cinta tanah air dapat tumbuh kuat melalui dunia pendidikan — tempat di mana setiap perbedaan dirangkai menjadi harmoni yang indah bagi masa depan bangsa.
Penulis : Humas SMP Negeri 3 Pekuncen

Beri Komentar