Kamis, 30-10-2025
  • Website Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan Sahabat
  • Website Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan SahabatWebsite Ardan Sirodjuddin menerima tulisan artikel Guru, Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan dalam Kolom Tulisan Sahabat

Kepala SMK Negeri 10 Semarang Hadir Dalam Acara Jaring Aspirasi Pendidikan Dewan Pendidikan Jawa Tengah

Diterbitkan : - Kategori : Berita / Instansi Pemerintah

Kudus — Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Jaring Aspirasi Pendidikan di SMK Wisudha Karya Kudus, Jalan Mejobo, Mlati Norowito, Kabupaten Kudus, pada Senin (27/10/2025). Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh sekitar 85 peserta dari berbagai unsur, termasuk perwakilan kepala sekolah dari eks Karesidenan Semarang dan Pati, serta narasumber dari Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan bertema “Menguatkan Ekosistem Pendidikan, Mewujudkan Sukses Program Prioritas Pembangunan Pendidikan di Jawa Tengah” ini bertujuan untuk menghimpun aspirasi, mengidentifikasi permasalahan kebijakan pendidikan, serta memperkuat sinergi layanan pendidikan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Acara resmi dibuka oleh perwakilan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Hertaslim, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini sebagai ruang dialog antara masyarakat pendidikan dan pemangku kebijakan.

“Dewan Pendidikan adalah organisasi non-struktural yang masa kerjanya hingga tahun 2027. Tugas utamanya adalah menjembatani masyarakat dan pemerintah dalam membangun pendidikan yang berkualitas, partisipatif, dan berkeadilan,” ujar Hertaslim dalam sambutannya. Ia juga menambahkan bahwa dunia pendidikan kini dihadapkan pada berbagai tantangan global yang menuntut kesiapan lebih. “Kita hidup di era penuh perubahan. Pendidikan harus memiliki konsep yang kuat berbasis literasi, literasi data, serta kesiapan menghadapi teknologi digital. Mari bersama kita dukung keberhasilan program prioritas pendidikan di Jawa Tengah, termasuk dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan penguatan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk SPMB tahun depan,” tegasnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan laporan dari ketua panitia, Ulfah, yang menyampaikan bahwa forum Jaring Aspirasi menjadi sarana penting untuk menampung suara masyarakat terhadap berbagai isu dan kebijakan pendidikan yang tengah berjalan. “Kami berupaya agar hasil kegiatan ini dapat menjadi bahan pertimbangan Dewan Pendidikan dan Disdikbud dalam merumuskan kebijakan yang sesuai kebutuhan daerah,” ungkapnya.

Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Prof. Rustono, M.Hum., menyampaikan sambutan mengenai arah kebijakan pendidikan di Jawa Tengah ke depan. Beliau menyoroti tiga isu strategis yang menjadi perhatian utama, yaitu rencana program belajar 13 tahun yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026, program makan bergizi gratis, serta penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).

“Kami ingin memastikan setiap anak di Jawa Tengah mendapatkan hak pendidikan yang layak. Program belajar 13 tahun diharapkan menjadi langkah konkret memperkuat akses pendidikan hingga jenjang SMA/SMK,” ujar Prof. Rustono. Ia juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mengawal implementasi program makan bergizi gratis bagi peserta didik. “Anak-anak yang sehat adalah modal utama bagi keberhasilan pendidikan. Program ini tidak sekadar memenuhi kebutuhan gizi, tapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keseimbangan dalam belajar,” tambahnya.

Selain itu, Prof. Rustono menjelaskan bahwa Dewan Pendidikan Jawa Tengah juga tengah berperan aktif dalam memberikan masukan terhadap mekanisme penerimaan peserta didik baru. “Mulai tahun depan, Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SD dan SMP akan menggunakan hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) khusus Bahasa Indonesia dan Matematika. Ini bagian dari upaya kami memastikan proses seleksi lebih objektif dan berkeadilan,” paparnya.

Dalam sambutannya, Prof. Rustono menegaskan kembali peran Dewan Pendidikan sebagai mitra strategis pemerintah daerah. “Kami menghimpun dan menganalisis aspirasi masyarakat, kemudian memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan kepada pemerintah daerah. Kami ingin memastikan kebijakan pendidikan berjalan selaras dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman,” jelasnya.

Kegiatan berlangsung dalam suasana aktif dan partisipatif. Para peserta yang terdiri dari kepala sekolah, pengawas, serta perwakilan Dewan Pendidikan kabupaten/kota tampak antusias menyampaikan pandangan dan gagasan terkait isu pendidikan di daerah masing-masing. Beberapa permasalahan yang muncul antara lain terkait pemerataan mutu pendidikan, keterbatasan sarana dan prasarana, serta kesiapan sekolah dalam menghadapi digitalisasi pembelajaran.

Salah satu peserta yang hadir, Kepala SMK Negeri 10 Semarang, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. “Forum seperti ini sangat penting karena membuka ruang bagi sekolah untuk menyampaikan kendala sekaligus solusi secara langsung kepada Dewan Pendidikan dan Disdikbud. Kami berharap hasilnya bisa ditindaklanjuti dalam kebijakan nyata,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antarpemangku kepentingan menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem pendidikan di Jawa Tengah.

Kegiatan Jaring Aspirasi Pendidikan ini ditutup dengan kesimpulan bahwa seluruh pihak berkomitmen mendukung keberhasilan program prioritas pendidikan di Jawa Tengah. Forum ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun pendidikan yang lebih inklusif, responsif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Mari kita kawal bersama kebijakan pendidikan agar selalu berpihak pada kepentingan peserta didik dan masa depan bangsa,” pungkas Prof. Rustono di akhir acara, disambut tepuk tangan peserta.

Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi masyarakat, Dewan Pendidikan Jawa Tengah optimistis kegiatan Jaring Aspirasi dapat menjadi wadah efektif dalam mewujudkan sistem pendidikan yang berdaya saing dan berkarakter.

Penulis : Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Waka Humas SMK Negeri 10 Semarang

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan