Sabtu, 26-04-2025
  • Selamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan Sirodjuddin
  • Selamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan SirodjuddinSelamat datang di website Ardan Sirodjuddin

SMK Negeri 10 Semarang Menuju Sekolah yang Religius

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Semarang-Upaya membentuk karakter religius di kalangan pelajar terus digalakkan oleh SMK Negeri 10 Semarang. Sekolah yang dikenal aktif dalam berbagai program inovatif ini kini melangkah lebih jauh dengan meneguhkan diri sebagai sekolah yang religius melalui pelaksanaan kegiatan keagamaan secara rutin. Setiap hari, siswa muslim difasilitasi untuk melaksanakan Sholat Dhuhur dan Ashar berjamaah di lingkungan sekolah. Sementara itu, siswa kristiani juga mengikuti kegiatan doa bersama yang dilaksanakan dengan khidmat.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari komitmen sekolah dalam mengembangkan karakter siswa secara holistik. Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, menegaskan bahwa penguatan nilai religius merupakan bagian dari implementasi “tujuh kebiasaan hebat” yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). “Kegiatan rohani ini kami laksanakan sebagai bentuk pembentukan karakter religius anak-anak. Ini sejalan dengan semangat tujuh kebiasaan hebat yang ingin menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari siswa,” ungkap Ardan.

Lebih lanjut, Ardan menjelaskan bahwa inisiatif untuk menyelenggarakan Sholat Ashar berjamaah berangkat dari hasil survei internal sekolah. Dari data yang diperoleh, banyak siswa yang tidak melaksanakan Sholat Ashar karena jarak rumah mereka yang jauh dari sekolah, sehingga ketika pulang mereka melewatkan waktu Ashar. Menyikapi hal tersebut, pihak sekolah mengambil langkah konkret dengan menyediakan fasilitas ibadah agar kewajiban mereka sebagai muslim tetap terjaga. “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak tetap dapat menunaikan sholat lima waktu dengan baik. Dengan adanya sholat berjamaah di sekolah, semoga mereka terbiasa dan membawa kebiasaan baik ini ke dalam kehidupan pribadi,” tambah Ardan.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari para guru agama di SMK Negeri 10 Semarang. Guru Pendidikan Agama Islam, Muslim Anwar, menyatakan bahwa langkah ini sangat positif dan patut dicontoh oleh sekolah lain. “Kebiasaan baik ini harus terus dijaga dan ditumbuhkan. Anak-anak tidak hanya belajar ilmu dunia, tapi juga diingatkan untuk dekat dengan Tuhan,” ujarnya. Menurut Muslim Anwar, suasana religius di sekolah dapat membentuk pribadi siswa yang lebih disiplin, bertanggung jawab, dan beretika.

Dukungan juga datang dari Guru Pendidikan Agama Kristen, Ribka Tri Muryani, yang merasa senang karena semua siswa, tanpa memandang agama, diberikan ruang untuk mendekatkan diri pada nilai-nilai keimanan. “Kami sangat mengapresiasi bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk siswa muslim. Doa bersama untuk anak-anak kristiani menjadi bentuk penghargaan atas keberagaman. Ini menunjukkan bahwa sekolah menghargai setiap keyakinan dan berupaya membangun toleransi sejati,” ujar Ribka.

Dengan langkah-langkah seperti ini, SMK Negeri 10 Semarang tak hanya mencetak lulusan yang terampil di bidang vokasi, tetapi juga berupaya melahirkan generasi yang berkarakter religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas serta toleransi. Suasana damai yang terbangun dari kegiatan keagamaan harian menjadi bagian penting dari budaya sekolah yang terus diperkuat. Semangat religius pun kini menjadi warna baru yang menyatu dalam kehidupan siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.

Transformasi SMK Negeri 10 Semarang menuju sekolah yang religius bukanlah sekadar slogan, melainkan gerakan nyata yang lahir dari kepedulian terhadap pembentukan karakter peserta didik. Dalam era yang serba cepat ini, ruang untuk mendekatkan diri pada nilai-nilai spiritual menjadi penting, dan sekolah mengambil peran sentral dalam membimbing langkah-langkah awal itu.

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan