Semarang-Sebanyak lima puluh siswa SMKN 10 Semarang mengikuti pelatihan literasi digital bertajuk “Swipe Safe: Geser Aman bagi Orang Muda” yang diselenggarakan Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS) pada Senin dan Selasa, 14–15 April 2025. Kegiatan berlangsung di aula SMKN 10 Semarang dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap keamanan dan tanggung jawab dalam berselancar di dunia maya.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin. Dalam sambutannya, Ardan menyampaikan pentingnya pelatihan seperti ini di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. “Anak-anak zaman sekarang hampir setiap hari berinteraksi dengan internet. Tapi ingat, tidak semua yang kita temui di sana itu aman. Karena itu, kalian harus cerdas, bijak, dan berhati-hati saat berselancar di dunia maya,” ujarnya mengingatkan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program literasi digital YKKS yang dikembangkan untuk menjawab tantangan keamanan digital di kalangan remaja. Irma Amalia, selaku Penanggung Jawab Program Swipe Safe dari YKKS, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk membantu generasi muda mengenali risiko internet sekaligus membekali mereka dengan strategi perlindungan daring. “Kami ingin menciptakan generasi muda yang tidak hanya aktif di dunia digital, tetapi juga memiliki kesadaran, tanggung jawab, dan rasa hormat saat berinteraksi secara online,” jelas Irma.
Materi pelatihan mencakup berbagai topik penting, mulai dari pengenalan konsep internet, manajemen privasi akun, reputasi digital, hingga bahaya penipuan, peretasan, dan eksploitasi seksual daring. Selain itu, siswa juga dibekali pengetahuan tentang cara melaporkan konten bermasalah, menghadapi cyberbullying, serta risiko dalam bermain game online. Dalam pelatihan ini, peserta diajak aktif melalui diskusi, studi kasus, dan simulasi menggunakan aplikasi edukatif “Swipe Safe”.
Salah satu hal menarik dari pelatihan ini adalah pengenalan enam “Kunci Berdaya” di dunia maya. Keenam kunci tersebut adalah Kunci Publik (segala yang diposting dapat dilihat semua orang), Kunci Permanen (informasi tidak bisa dihapus sepenuhnya), Kunci Koneksi (setiap koneksi harus atas persetujuan dua pihak), Kunci Anonim (waspada terhadap identitas palsu), Kunci Sumber Informasi (verifikasi sebelum percaya), dan Kunci Respek (tetap hormat dalam interaksi digital). Dengan memahami kunci-kunci ini, siswa diharapkan mampu menjaga diri sekaligus menciptakan lingkungan digital yang sehat.
Pimpinan Proyek YKKS, Bapak Paulus Mujiran, S.Sos., M.Si., menegaskan pentingnya kerja kolaboratif antara sekolah dan organisasi masyarakat dalam membekali anak muda menghadapi tantangan digital. “Kami percaya bahwa perubahan perilaku digital dimulai dari edukasi. Jika anak-anak paham risikonya, maka mereka akan lebih hati-hati dan bertanggung jawab. Itu sebabnya kami hadir di sekolah-sekolah,” tuturnya.
Tak hanya mendengar teori, para peserta juga diajak untuk berpikir kritis lewat slogan yang ditekankan sepanjang pelatihan, seperti “Katakan, Kumpulkan, dan Laporkan” serta “Pikirkan, Tanyakan, dan Analisis”. Slogan tersebut ditujukan untuk mendorong sikap proaktif saat menghadapi ancaman digital dan menumbuhkan kebiasaan bertindak bijak sebelum membagikan sesuatu secara online.
Di akhir pelatihan, banyak siswa yang mengaku mendapat wawasan baru. Mereka menyadari bahwa aktivitas di dunia maya bisa berdampak langsung terhadap kehidupan nyata, termasuk reputasi diri, keamanan pribadi, dan interaksi sosial. Dengan bekal yang diperoleh selama dua hari, mereka kini lebih siap untuk menjelajahi dunia digital secara aman dan bertanggung jawab.
Program Swipe Safe ini menjadi bukti bahwa literasi digital bukan sekadar tambahan, melainkan kebutuhan utama bagi generasi muda yang hidup dalam era internet. Melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan dan menyentuh langsung pada kehidupan remaja, YKKS dan SMKN 10 Semarang berhasil menghadirkan ruang belajar yang relevan, inspiratif, dan membekali siswa untuk menjadi warga digital yang cerdas dan beretika.
Liputan dalam bentuk video bisa dilihat disini :
Beri Komentar